Kopi Cangkir Tertawa ... inilah kisahnya....
Bermula dari kegemaran saya dengan minuman kopi.... Minuman ini sungguh enak rasanya, khas, unik dan kadang bikin semriwing, hehe, yang itu entah apa istilahnya. Yang jelas ada rasa tertentu saat minum kopi yang saya tidak tahu cara membahasakannya.
Jaman dahulu kala.....
Saya mulai coba-coba 'ngopi pada jaman SMP, itupun hanya sesekali coba nyeruput atau diem-diem mencicipi kopi bapak saya. Lalu menginjak SMA mulai sering 'ngopi karena pergaulan. Saya lebih milih minum kopi saat nongkrong dengan teman-teman. Dan puncaknya pada jaman kuliah, kopi menjadi menu sehari-hari hingga sekarang setelah menikah dan beranak dua.
Saya sudah coba berbagai macam jenis dan merk kopi... dan semuanya enak.
Tapi beberapa jenis/merk kopi lebih cocok dinikmati pada momen-momen
tertentu. Seperti kalau lagi banyak tugas kuliah saya lebih suka kopi
yang 'strong'. Kopi hitam pekat dan pahit lebih cocok menemani kesibukan
saya mengerjakan tugas-tugas kuliah yang bikin otak mbulet ndak karuan
saat itu. Lalu kopi-kopi yang 'mild' seperti kopi instant 3 in 1 lebih
sering menemani saat santai bersama keluarga atau teman-teman.
Bapak itu inspirasinya....
Lalu beberapa waktu yang lalu saya terkaget ketika lihat penyanyi kesukaan saya jadi bintang iklan kopi. Itu lho mas Iwan Fals, alias Pak Tanto. Dari situlah muncul inspirasi, kenapa saya tidak jualan kopi sendiri, wong saya juga penggemar kopi.
Coba menelusuri lika-liku dunia kopi, akhirnya saya mendapatkan banyak
ilmu. Seorang kawan ahli kopi bercerita kalau kopi-kopi bermerk buatan
pabrikan itu bukanlah 100% kopi murni, disitu sudah ada campurannya.
Katanya ada yang dicampur beras, jagung, cereal dan sebagainya untuk
menambah berat dan meringankan biaya produksi.
Saya tidak mengerti keakuratan informasi tersebut, tapi masuk akal juga.
Terbukti setelah saya disodori kopi murni yang 100% kopi. Rasanya kok
beda dengan kopi-kopi yang pernah saya konsumsi, aromanya juga khas
jarang-jarang saya jumpai.
Warisan dari nenek moyang....
Alhasil... ketika tidak sengaja bongkar-bongkar resep masakan milik nenek moyang saya, disitu ada catatan cara mengolah kopi. Naah.. mulailah saya melakukan eksperimen mengolah kopi murni berdasarkan resep tersebut. Menurut panduan itu tidak ada penambahan bahan selain kopi, hanya saja cara mengolahnya yang sedikit berbeda dengan cara biasa. Hasilnya minuman kopi yang cukup mantab bagi saya penggila kopi. Setelah nyeruput kopi yang telah diolah menurut panduan itu, ada rasa khas yang tertinggal di mulut sesudahnya. Asik juga... Bagi saya rasanya Indonesia banget.
Sering kali hasil olahan ini saya suguhkan kepada beberapa kawan. Dan rata-rata mereka merespon dengan baik. Ini membuat saya semakin bersemangat memasarkan kopi ini.
Lahirnya Cangkir Tertawa...
Maka saya kemas kopi ini dengan sederhana... Cangkir Tertawa merknya... hehehehe. Sengaja pilih nama Cangkir Tertawa
karena saya suka senyum dan kadang tertawa sendiri saat sedang
'nyeruput kopi. Bukan karena saya kurang waras, tapi itulah ekspresi
saya menikmati hasil kekayaan alam bumi Indonesia. Alhamdulillah, bumi
Indonesia begitu subur sehingga bisa menumbuhkan tanaman kopi yang hasil
olahannya begitu nikmat.
Saat ini kopi Cangkir Tertawa hanyalah sebuah home industri skala kecil yang saya dirikan bersama istri sang bidadari. Maka dari itu kopi Cangkir Tertawa tertulis diproduksi oleh: SB & Syamimfood.
SB adalah inisial nama saya dan Syamimfood adalah nama usaha milik
istri saya yang sudah sukses membuat dan menjual aneka frozen food khas.
Kami bagi-bagi rezeki dengan pemuda-pemuda pengangguran disekitar
rumah, dan alhamdulillah mereka senang bantu-bantu seperlunya untuk
urusan produksi kopi Cangkir Tertawa meski kami belum mampu memberi upah tetap hingga berjuta-juta rupiah kepada mereka. :)